Berharap Bisa
Hei, kau yang sedang terisak!
Aku di sini siap mendengarmu
Menghibur rapuhmu
Tapi kau selalu acuhkanku
Bagaimana kuingin kau tau?
Sebab, kaupun berahasia denganku
Kita seri bagiku
Kau teriakkan apa yang kusembunyikan
Seakan dunia ini tuli
Kau mungkin tak pernah peduli
Bahwa hatiku mulai rapuh sejak itu
Lalu tiba-tiba kau menangis
Di tengah rintik miris sang gerimis
Kau tarik lengannya
Mengapa bukan aku saja?
Apakah kau merasa hanya dia kawanmu?
Aku melihatmu dengan mata seribu tanya
Kasihan, juga sedih
Aku kecewa dengan ini
Kau selalu mencoret-coret kertasku
Memberiku harapan palsu
Buatku selalu berharap bisa jadi dirinya
Sadarkah kau?
Tapi, aku yang lebih dulu
Aku sadar kuini egois
Pentingkan hati daripada yang lain
Tapi, aku tak memilih teman
Dan selalu kau buat terus berusaha
Berharap bisa untuk kau pilih


Comments
Post a Comment